Home Repair (alt.home.repair) For all homeowners and DIYers with many experienced tradesmen. Solve your toughest home fix-it problems.

Reply
 
LinkBack Thread Tools Search this Thread Display Modes
  #1   Report Post  
Posted to alt.home.repair
external usenet poster
 
Posts: 2
Default Budaya Suap ! Hentikanlah Segera

Budaya Suap ! Hentikanlah Segera (www.mediamuslim.info)

Sesungguhnya sesuatu yang diharamkan bahkan sangat diharamkan dalam
ajaran Islam adalah suap. Suap berarti memberi sejumlah harta benda
kepada pihak yang berwenang (pelaku birokrasi) yang mana dengan tanpa
pemberian tersebut hal itu memang sudah menjadi kewajibannya yang harus
ditunaikan.

Hukum suap menjadi sangat diharamkan jika tujuannya adalah
memutarbalikkan yang batil menjadi benar atau membenarkan kebatilan
atau menganiaya seseorang. Sedang menurut Ibnu Abidin bahwa suap adalah
sesuatu yang diberikan seseorang kepada hakim atau lainnya supaya orang
itu memutuskan sesuatu hal yang memihak kepadanya atau agar ia
memperoleh keinginannya (dengan pemberian tersebut-pent).

Sesuatu yang diberikan itu adakalanya berupa harta benda, uang atau apa
saja yang bermanfaat bagi si penerima sehingga keinginan penyuap
tersebut dapat terwujud.

Suap termasuk salah satu dosa besar yang diharamkan Allah Subhannahu wa
Ta'ala atas hamba-hamba-Nya, dan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa
Salam pun melaknat pelakunya. Kita wajib menjauhi dan waspada
terhadapnya serta memberi peringatan kepada orang-orang yang
melakukannya karena suap mengandung kejahatan dan merupakan dosa besar
serta berakibat sangat buruk. Allah Subhannahu wa Ta'ala melarang kita
untuk bekerjasama dalam dosa dan pelanggaran. Allah Subhannahu wa
Ta'ala berfirman: "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran." (Al Maidah: 2)

Allah Subhannahu wa Ta'ala juga melarang kita memakan harta orang lain
dengan cara yang batil, sebagaimana firman-Nya: "Dan janganlah
sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu
dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu
kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda
orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu menge-tahui."
(Al Baqarah: 188)

Suap termasuk cara paling buruk dalam memakan harta orang lain dengan
jalan batil, karena ia memberi uang kepada orang lain (secara tidak
semestinya) dengan maksud untuk menghalangi kebenaran.

Pengharaman suap meliputi 3 unsur yaitu: Penyuap, yang disuap dan
perantara dari keduanya, sebagai-mana sabda Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Salam : "Allah Subhannahu wa Ta'ala melaknat penyuap, yang
disuap dan perantara dari keduanya." (HR. Ahmad dan Thabrani)

Laknat Allah Subhannahu wa Ta'ala itu berarti diusir atau dijauhkan
dari limpahan rahmat-Nya. (Naudzubillahi min dzalik) dan ini hanya
terjadi pada perbuatan dosa besar. Suap merupakan perbuatan buruk dan
diharamkan Al Qur'an dan As Sunnah. Dan sungguh Allah Subhannahu wa
Ta'ala telah mengancam dan mencela orang-orang Yahudi karena memakan
yang haram, sebagaimana firman-Nya: "Mereka itu adalah orang-orang yang
suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram." (Al Maidah:
42) Begitu juga firmanNya: "Dan kamu akan melihat keba-nyakan dari
mereka (orang-orang Yahudi) bersegera membuat dosa, permusuhan dan
memakan yang haram. Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka telah
kerjakan itu. Mengapa orang-orang alim mereka, pendeta-pendeta mereka
tidak melarang mereka mengucapkan perkataan bohong dan memakan yang
haram Sesungguhnya amat buruk apa yang telah mereka kerjakan itu." (Al
Maidah: 62-63)

Terdapat banyak hadits yang memberikan peringatan dari perbuatan yang
haram ini dan menerangkan akibat buruk bagi pelakunya, di antaranya
adalah hadits yang diriwayatkan Ibnu Jarir dari Ibnu Umar Radhiallaahu
anhu dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Salam , beliau bersabda: "Setiap
daging yang tumbuh dari yang haram maka neraka lebih pantas baginya."

Kemudian ditanyakan kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Salam : "Apakah
barang yang haram itu?" Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Salam menjawab:
"Suap dalam proses hukum." Diriwayatkan dari Imam Ahmad dari Amr bin
Ash Radhiallaahu anhu berkata: Saya men-dengar Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya Allah Subhannahu wa Ta'ala itu
Baik, tidak mau menerima kecuali baik dan sesungguhnya Allah Subhannahu
wa Ta'ala menyuruh orang-orang mukmin sebagaimana menyuruh kepada para
rasul.

Allah Subhannahu wa Ta'ala berfiman: "Hai rasul-rasul, makanlah dari
makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal yang shalih. (Al Mukminun :
51) Dan Dia berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, makanlah di
antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu." (Al Baqarah:
172)

Kemudian Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Salam menuturkan cerita seorang
laki-laki yang datang dari tempat yang jauh, rambutnya tidak terurus
dan badannya penuh debu sambil menadahkan tangannya ia mengucapkan: Ya
Rabbi, Ya Rabbi, sedang makanannya haram, minuman-nya haram, pakaiannya
haram dan diberi makan dengan yang haram, maka bagaimana mungkin doanya
akan dikabulkan.

Wahai kaum muslimin, bertaqwalah kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala,
jauhilah murka-Nya dan yang menyebabkan kemarahan-Nya. Sesungguhnya
Allah Subhannahu wa Ta'ala sangat cemburu jika dilanggar
larangan-larangan-Nya. Disebutkan dalam hadits shahih: Tidak ada yang
lebih pencemburu selain Allah Subhannahu wa Ta'ala .

Kemudian hindarkanlah dirimu dan keluargamu dari harta yang haram dan
memakan yang haram, agar kamu dan keluargamu selamat dari api neraka
yang dijadikan Allah Subhannahu wa Ta'ala lebih pantas ditempati bagi
setiap daging yang tumbuh dari yang haram.

Sesungguhnya makanan yang haram menjadi sebab terhalang dan tidak
terkabulnya do'a. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Muslim dari Abu
Hurairah. Thabrani juga meriwa-yatkan dari Ibnu Abbas Radhiallaahu anhu
ia berkata: Dihadapan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Salam
dibacakan ayat: "Hai sekalian manusia makanlah yang halal lagi baik
dari apa yang terdapat di bumi." (Al Baqarah: 168)

Kemudian Sa'ad bin Abi Waqash berdiri dan berakta: Ya Rasulullah,
berdo'alah Anda kepada Allah agar Dia menjadikan aku orang yang selalu
dikabulkan bila berdo'a. Lalu Nabi n menjawab: "Wahai Sa'ad,
bersihkanlah isi perutmu, niscaya engkau menjadi orang yang selalu
dikabulkan do'anya, demi jiwa Muhammad yang berada digeng-gamanNya,
sesungguhnya seseorang yang menelan sesuap makanan yang haram ke dalam
perutnya, maka Allah Subhannahu wa Ta'ala tidak akan menerima ibadahnya
selama empat puluh hari. Dan hamba mana saja yang daging (tubuhnya)
tumbuh dari yang haram maka neraka lebih pantas baginya. (Dikutip oleh
Al Hafizh Ibnu Rajab dalam Kitab Jami'ul Ulum wal Hikam yang
diriwayatkan oleh Thabrani).

Hadits di atas menerangkan bahwa tidak memilih makanan yang baik dan
halal menyebabkan do'a seseorang terhalang, tidak sampai kepada Allah
Subhannahu wa Ta'ala, dan cukuplah ia mendapat kesusahan dan kerugian.
(Na'udzu billahi min dzalik)

Ketahuilah, sesungguhnya Allah Subhannahu wa Ta'ala menyeru agar
menjauhkan diri dari neraka dan dari siksa-Nya yang pedih, sebagaimana
firman-Nya: "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan
selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (At Tahrim: 6)

Wahai kaum muslimin, sambutlah seruan Allah, taatilah perintah-Nya dan
jauhilah larangan-Nya, waspada ter-hadap hal-hal yang menimbulkan
murka-Nya, pasti kita semua akan mendapat kebahagiaan di dunia dan di
akhirat. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman: Hai orang-orang beriman,
penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu
kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa
sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya, dan
sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. Dan peliharalah
dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang
zhalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras
siksaan-Nya. (Al Anfaal: 24-25)

Hanya Allah Subhannahu wa Ta'ala lah tempat kita meminta, semoga Allah
Subhannahu wa Ta'ala menjadikan kita semua termasuk orang-orang yang
mendengarkan firman-Nya, kemudian mengikutinya, dan termasuk
orang-orang yang saling tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa,
senantiasa berpegang teguh dengan Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya. Dan
semoga Dia melindungi kita dari kejahatan jiwa kita dan keburukan
perbuatan kita. Semoga Dia senantiasa menolong agama-Nya dan
meninggikan kalimat-Nya, serta memberikan taufiq kepada
pemimpin-pemimpin kita yang membawa kebaikan bagi rakyat dan negara.
Sesungguhnya Dialah Pelindung dan Yang Maha Kuasa atas segalanya.
(Bintu Abiha )

(Dikutip dari: buletin terbitan Daarul Wathan Riyadh judul Ar Risywah,
Risalah Terbuka, Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz.)

  #2   Report Post  
Posted to alt.home.repair
external usenet poster
 
Posts: 20
Default Budaya Suap ! Hentikanlah Segera

Jelajah Sejati wrote:
Budaya Suap ! Hentikanlah Segera (www.mediamuslim.info)

Sesungguhnya sesuatu yang diharamkan bahkan sangat diharamkan dalam
ajaran Islam adalah suap. Suap berarti memberi sejumlah harta benda
kepada pihak yang berwenang (pelaku birokrasi) yang mana dengan tanpa
pemberian tersebut hal itu memang sudah menjadi kewajibannya yang harus
ditunaikan.

Hukum suap menjadi sangat diharamkan jika tujuannya adalah
memutarbalikkan yang batil menjadi benar atau membenarkan kebatilan
atau menganiaya seseorang. Sedang menurut Ibnu Abidin bahwa suap adalah
sesuatu yang diberikan seseorang kepada hakim atau lainnya supaya orang
itu memutuskan sesuatu hal yang memihak kepadanya atau agar ia
memperoleh keinginannya (dengan pemberian tersebut-pent).

Sesuatu yang diberikan itu adakalanya berupa harta benda, uang atau apa
saja yang bermanfaat bagi si penerima sehingga keinginan penyuap
tersebut dapat terwujud.

Suap termasuk salah satu dosa besar yang diharamkan Allah Subhannahu wa
Ta'ala atas hamba-hamba-Nya, dan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa
Salam pun melaknat pelakunya. Kita wajib menjauhi dan waspada
terhadapnya serta memberi peringatan kepada orang-orang yang
melakukannya karena suap mengandung kejahatan dan merupakan dosa besar
serta berakibat sangat buruk. Allah Subhannahu wa Ta'ala melarang kita
untuk bekerjasama dalam dosa dan pelanggaran. Allah Subhannahu wa
Ta'ala berfirman: "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran." (Al Maidah: 2)

Allah Subhannahu wa Ta'ala juga melarang kita memakan harta orang lain
dengan cara yang batil, sebagaimana firman-Nya: "Dan janganlah
sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu
dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu
kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda
orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu menge-tahui."
(Al Baqarah: 188)

Suap termasuk cara paling buruk dalam memakan harta orang lain dengan
jalan batil, karena ia memberi uang kepada orang lain (secara tidak
semestinya) dengan maksud untuk menghalangi kebenaran.

Pengharaman suap meliputi 3 unsur yaitu: Penyuap, yang disuap dan
perantara dari keduanya, sebagai-mana sabda Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Salam : "Allah Subhannahu wa Ta'ala melaknat penyuap, yang
disuap dan perantara dari keduanya." (HR. Ahmad dan Thabrani)

Laknat Allah Subhannahu wa Ta'ala itu berarti diusir atau dijauhkan
dari limpahan rahmat-Nya. (Naudzubillahi min dzalik) dan ini hanya
terjadi pada perbuatan dosa besar. Suap merupakan perbuatan buruk dan
diharamkan Al Qur'an dan As Sunnah. Dan sungguh Allah Subhannahu wa
Ta'ala telah mengancam dan mencela orang-orang Yahudi karena memakan
yang haram, sebagaimana firman-Nya: "Mereka itu adalah orang-orang yang
suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram." (Al Maidah:
42) Begitu juga firmanNya: "Dan kamu akan melihat keba-nyakan dari
mereka (orang-orang Yahudi) bersegera membuat dosa, permusuhan dan
memakan yang haram. Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka telah
kerjakan itu. Mengapa orang-orang alim mereka, pendeta-pendeta mereka
tidak melarang mereka mengucapkan perkataan bohong dan memakan yang
haram Sesungguhnya amat buruk apa yang telah mereka kerjakan itu." (Al
Maidah: 62-63)

Terdapat banyak hadits yang memberikan peringatan dari perbuatan yang
haram ini dan menerangkan akibat buruk bagi pelakunya, di antaranya
adalah hadits yang diriwayatkan Ibnu Jarir dari Ibnu Umar Radhiallaahu
anhu dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Salam , beliau bersabda: "Setiap
daging yang tumbuh dari yang haram maka neraka lebih pantas baginya."

Kemudian ditanyakan kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Salam : "Apakah
barang yang haram itu?" Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Salam menjawab:
"Suap dalam proses hukum." Diriwayatkan dari Imam Ahmad dari Amr bin
Ash Radhiallaahu anhu berkata: Saya men-dengar Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya Allah Subhannahu wa Ta'ala itu
Baik, tidak mau menerima kecuali baik dan sesungguhnya Allah Subhannahu
wa Ta'ala menyuruh orang-orang mukmin sebagaimana menyuruh kepada para
rasul.

Allah Subhannahu wa Ta'ala berfiman: "Hai rasul-rasul, makanlah dari
makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal yang shalih. (Al Mukminun :
51) Dan Dia berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, makanlah di
antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu." (Al Baqarah:
172)

Kemudian Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Salam menuturkan cerita seorang
laki-laki yang datang dari tempat yang jauh, rambutnya tidak terurus
dan badannya penuh debu sambil menadahkan tangannya ia mengucapkan: Ya
Rabbi, Ya Rabbi, sedang makanannya haram, minuman-nya haram, pakaiannya
haram dan diberi makan dengan yang haram, maka bagaimana mungkin doanya
akan dikabulkan.

Wahai kaum muslimin, bertaqwalah kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala,
jauhilah murka-Nya dan yang menyebabkan kemarahan-Nya. Sesungguhnya
Allah Subhannahu wa Ta'ala sangat cemburu jika dilanggar
larangan-larangan-Nya. Disebutkan dalam hadits shahih: Tidak ada yang
lebih pencemburu selain Allah Subhannahu wa Ta'ala .

Kemudian hindarkanlah dirimu dan keluargamu dari harta yang haram dan
memakan yang haram, agar kamu dan keluargamu selamat dari api neraka
yang dijadikan Allah Subhannahu wa Ta'ala lebih pantas ditempati bagi
setiap daging yang tumbuh dari yang haram.

Sesungguhnya makanan yang haram menjadi sebab terhalang dan tidak
terkabulnya do'a. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Muslim dari Abu
Hurairah. Thabrani juga meriwa-yatkan dari Ibnu Abbas Radhiallaahu anhu
ia berkata: Dihadapan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Salam
dibacakan ayat: "Hai sekalian manusia makanlah yang halal lagi baik
dari apa yang terdapat di bumi." (Al Baqarah: 168)

Kemudian Sa'ad bin Abi Waqash berdiri dan berakta: Ya Rasulullah,
berdo'alah Anda kepada Allah agar Dia menjadikan aku orang yang selalu
dikabulkan bila berdo'a. Lalu Nabi n menjawab: "Wahai Sa'ad,
bersihkanlah isi perutmu, niscaya engkau menjadi orang yang selalu
dikabulkan do'anya, demi jiwa Muhammad yang berada digeng-gamanNya,
sesungguhnya seseorang yang menelan sesuap makanan yang haram ke dalam
perutnya, maka Allah Subhannahu wa Ta'ala tidak akan menerima ibadahnya
selama empat puluh hari. Dan hamba mana saja yang daging (tubuhnya)
tumbuh dari yang haram maka neraka lebih pantas baginya. (Dikutip oleh
Al Hafizh Ibnu Rajab dalam Kitab Jami'ul Ulum wal Hikam yang
diriwayatkan oleh Thabrani).

Hadits di atas menerangkan bahwa tidak memilih makanan yang baik dan
halal menyebabkan do'a seseorang terhalang, tidak sampai kepada Allah
Subhannahu wa Ta'ala, dan cukuplah ia mendapat kesusahan dan kerugian.
(Na'udzu billahi min dzalik)

Ketahuilah, sesungguhnya Allah Subhannahu wa Ta'ala menyeru agar
menjauhkan diri dari neraka dan dari siksa-Nya yang pedih, sebagaimana
firman-Nya: "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan
selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (At Tahrim: 6)

Wahai kaum muslimin, sambutlah seruan Allah, taatilah perintah-Nya dan
jauhilah larangan-Nya, waspada ter-hadap hal-hal yang menimbulkan
murka-Nya, pasti kita semua akan mendapat kebahagiaan di dunia dan di
akhirat. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman: Hai orang-orang beriman,
penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu
kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa
sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya, dan
sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. Dan peliharalah
dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang
zhalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras
siksaan-Nya. (Al Anfaal: 24-25)

Hanya Allah Subhannahu wa Ta'ala lah tempat kita meminta, semoga Allah
Subhannahu wa Ta'ala menjadikan kita semua termasuk orang-orang yang
mendengarkan firman-Nya, kemudian mengikutinya, dan termasuk
orang-orang yang saling tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa,
senantiasa berpegang teguh dengan Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya. Dan
semoga Dia melindungi kita dari kejahatan jiwa kita dan keburukan
perbuatan kita. Semoga Dia senantiasa menolong agama-Nya dan
meninggikan kalimat-Nya, serta memberikan taufiq kepada
pemimpin-pemimpin kita yang membawa kebaikan bagi rakyat dan negara.
Sesungguhnya Dialah Pelindung dan Yang Maha Kuasa atas segalanya.
(Bintu Abiha )

(Dikutip dari: buletin terbitan Daarul Wathan Riyadh judul Ar Risywah,
Risalah Terbuka, Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz.)



inka dinka binka dumb****!!!
Reply
Thread Tools Search this Thread
Search this Thread:

Advanced Search
Display Modes

Posting Rules

Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off
Trackbacks are On
Pingbacks are On
Refbacks are On



All times are GMT +1. The time now is 08:13 AM.

Powered by vBulletin® Copyright ©2000 - 2024, Jelsoft Enterprises Ltd.
Copyright ©2004-2024 DIYbanter.
The comments are property of their posters.
 

About Us

"It's about DIY & home improvement"